Rabu, 28 Oktober 2009

Jurnalistik : makna dan ruang lingkup.

secara harfiah, Jurnalistik (Journalistic) artinya kewartawanan atau hak-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal) artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian. Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami tiga sudut pandang : sebagai proses, teknik dan ilmu.

• Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktifitas” mencari mengolah, menulis dan menyebar luaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
• Sebagai teknik, jurnalis adalah “keahlian” (expertise) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” pembuatan dan penyebarluasan informasi ( peristiwa, opini, pemikiran, ide ) melalui media massa.
Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasidan dinamika masyarakat itu sendiri.
• Sebagai ilmu, jurnalistik adalah termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni yang menkaji proses penyampaia pesan, gagasan, pemikiran atau informasi kepada oaring lain kepada orang lain dengan maksud memberi tahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Jurnalistik adalah bagian dari kehidupan kita sehari – hari. Jiks setiap hari kita membaca, mendengar atau menonton program berita, maka sadar atau tidak sadar kita terlibat dalam duni jurnaistik, minimal sebagai obyek atau sasaran (target audience) dari para jurnalis.

Bagi wartawan atau jurnalis, memahami teknik dan ilmu jurnalistik tentu merupakan hal yang mutlak. Namun demikian, masyarakat pembaca, pendengar, atau pemirsapun penting mengenal dan memahami jurnalistik, setidaknya dasar – dasarnya, sehingga tidak menjadi obyek pasif media massa bahkan menjadi pembaca, pendengar dan penonton kritis dan aktif terhadap berita yang disjikan media.

Secara praktis, jurnalistik adalah disiplin dan teknik ilmu pengumpulan, penulian dan pelaporan berita, termasuk proses penyuntingan dan penyajian. Produk jurnalistik utamanya berita disajika atau disebarluaskan melalui berbagai jenis media massa, termasuk surat kabar, majalah, radio dan TV termasuk internet. Setiap hari wartawan meliput banyak peristiwa penting untuk diberikan sehingga peristiwa itupun diketahui publik secara luas.

Wartawan, dengan aktifitasnya tersebut, dapat disebut saksi sejarah sekaligus terus melukis catatan sejarah. Mantan editor Washing post, phil Graham, menggambarkannya sebagai “naskah kasar pertama sejarah” (a ferst rough darft of history) karena wartawan sering merekam perisiwa bersejarah pada kejadia dan pada saat yang sama harus membuat berita dalam tenggan waktu (deadline) yang pendek (wikipedia)

Aktivitas jurnalistik utama adalah meliputi dan memberitakan sebuah peristiwa melalui “rumus baku” berita 5 W + 1 H.
- Who, siapa yang terlibat.
- What, apa yang terjadi.
- When, kapan terjadi.
- Where, di mana terjadi.
- Why, mengapa terjadi.
- How, bagaimana proses kejadian.

Lebih dai itu, waratawan memperti,bangkan peristiwa itu untuk diberikan / idak, dengan parameter “nilai berita” (news value), seperti kepentingannya bagi publik (signiface) dan dampaknya masyarakat (effects), serta menarik tidaknya bagi public, sering terjadi diskusi atau perdebatan di “ruang berita” (news room) atau ruang redaksi dalam prosesseleksi peristiwa mana yang akan dipublikasikan.

Jenis (media) jurnalistik berdasarkan jenis media dan teknik publikasinya, juranalistik dapat dibedakanmenjadi jurnalistik cetak, jurnalistik elektronik dan jurnalistik online.

Jurnalistik cetak (print journalism) adalah proses jurnalistik yang produk atau laporannya ditulis dan disajikan dalam media massa cetak (printed media),
Sperti surat kabar, tabloid, dan majalah.

Teknik penulisannya menggunakan “bahasa tuli” (written language) bergaya “bahasa jurnalistik”(language of mass media), bercirikan antara lain hemat kata, sederhana, mudah dimngerti, tidak mengandung arti ganda, dan umumnya digunakan.

Jurnalistik elektrinik disebut juga Bruadcast jouralilism, yakni proses jurnalistik yang hasil liputannya disebarkan melalui media radio dan TV. Berita radio hanya menggunakan suara dan efek suara (auditory). Berita Tv denga tambahan gambar (visual).
Wartawan radio/ lebih sering disebut reporter/ mengumpulka fakta dan menyajikan melalui suara (disuarakan, bercerita) saja. Sedangkam wartawantu juga sering disebut reporter atau jurnalis itu melaporkan peristiwa dengan suara (kata – kata) sekaligus gambar hasil shooting dan atau rekaman video.

Eknik penulisan naskah radio TV menggunakan bahasa tutur, yakni kata – kata yang bisa digunakan dalam percakapan sehari – hari (spoken words), sederhana, mudah dimengerti, ringkas, tidak rumit dan jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar