Rabu, 28 Oktober 2009

Nature Reserves of java


Indonesia has been ahead of most of the world in preserving natural wonders. In fact, 10 percent of its land area is under protection. The range of protected areas extends from volcanoes to orangutan habitats and carol reefs, nearly 200 reserves and parks.

Nevertheless, understaffing and aggressive loggers threaten many of the parks.

Local porters can be hired and park guards may often accompany visitors as guides. They should be tipped, plus reimbursed expenses. To avoid misunderstandings, it is advisable to negotiate fees clearly before setting out.

The listing below, though not comprehensive, covers some of Indonesia’s finest reserves and park.
Ujung kulon: At java ‘s western tip, ujung kulon is Indonesia’s first and premier reserve. You will have to be lucky to see one of the park’s 60 remaining javan rhinos, but there are many other fascinating animals, including, leopards, gibbons, long-tailed macaques, leaf monkeys, crocodiles, muntjaks, mouse deer and herds of grazing wild oxen.
There are two types of accomodation available: most visitors stay at the guesthouses on Peucang Island, but it’s also worthwhile to stop over for a night or two at the older guesthouse on Handeleum Island to visiting the Cigenter River, a favorite rhino haunt just across the strait. Bedding, furniture and cooking facilities are provided at both guesthouses, but you must bring your own food.

Ujung kulon is accessible by motorbike track from labuan via sumur to taman Jaya, where the park headquarters is located (abaut a six-hour ride). From here, it is a leisurely two day ride to kalejetan and a peucang island via the south coast. Or else, character a boat from labuan directly to peucang or handeleum, a five-hour voyage each way. While there, visit the volcanic island of krakatau, 40 kilometers (25 mil) northwest of labuan, in the middle of the sunda Straits separating Java from Sumatra.

Jurnalistik : makna dan ruang lingkup.

secara harfiah, Jurnalistik (Journalistic) artinya kewartawanan atau hak-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal) artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian. Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami tiga sudut pandang : sebagai proses, teknik dan ilmu.

• Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktifitas” mencari mengolah, menulis dan menyebar luaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
• Sebagai teknik, jurnalis adalah “keahlian” (expertise) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” pembuatan dan penyebarluasan informasi ( peristiwa, opini, pemikiran, ide ) melalui media massa.
Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasidan dinamika masyarakat itu sendiri.
• Sebagai ilmu, jurnalistik adalah termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni yang menkaji proses penyampaia pesan, gagasan, pemikiran atau informasi kepada oaring lain kepada orang lain dengan maksud memberi tahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Jurnalistik adalah bagian dari kehidupan kita sehari – hari. Jiks setiap hari kita membaca, mendengar atau menonton program berita, maka sadar atau tidak sadar kita terlibat dalam duni jurnaistik, minimal sebagai obyek atau sasaran (target audience) dari para jurnalis.

Bagi wartawan atau jurnalis, memahami teknik dan ilmu jurnalistik tentu merupakan hal yang mutlak. Namun demikian, masyarakat pembaca, pendengar, atau pemirsapun penting mengenal dan memahami jurnalistik, setidaknya dasar – dasarnya, sehingga tidak menjadi obyek pasif media massa bahkan menjadi pembaca, pendengar dan penonton kritis dan aktif terhadap berita yang disjikan media.

Secara praktis, jurnalistik adalah disiplin dan teknik ilmu pengumpulan, penulian dan pelaporan berita, termasuk proses penyuntingan dan penyajian. Produk jurnalistik utamanya berita disajika atau disebarluaskan melalui berbagai jenis media massa, termasuk surat kabar, majalah, radio dan TV termasuk internet. Setiap hari wartawan meliput banyak peristiwa penting untuk diberikan sehingga peristiwa itupun diketahui publik secara luas.

Wartawan, dengan aktifitasnya tersebut, dapat disebut saksi sejarah sekaligus terus melukis catatan sejarah. Mantan editor Washing post, phil Graham, menggambarkannya sebagai “naskah kasar pertama sejarah” (a ferst rough darft of history) karena wartawan sering merekam perisiwa bersejarah pada kejadia dan pada saat yang sama harus membuat berita dalam tenggan waktu (deadline) yang pendek (wikipedia)

Aktivitas jurnalistik utama adalah meliputi dan memberitakan sebuah peristiwa melalui “rumus baku” berita 5 W + 1 H.
- Who, siapa yang terlibat.
- What, apa yang terjadi.
- When, kapan terjadi.
- Where, di mana terjadi.
- Why, mengapa terjadi.
- How, bagaimana proses kejadian.

Lebih dai itu, waratawan memperti,bangkan peristiwa itu untuk diberikan / idak, dengan parameter “nilai berita” (news value), seperti kepentingannya bagi publik (signiface) dan dampaknya masyarakat (effects), serta menarik tidaknya bagi public, sering terjadi diskusi atau perdebatan di “ruang berita” (news room) atau ruang redaksi dalam prosesseleksi peristiwa mana yang akan dipublikasikan.

Jenis (media) jurnalistik berdasarkan jenis media dan teknik publikasinya, juranalistik dapat dibedakanmenjadi jurnalistik cetak, jurnalistik elektronik dan jurnalistik online.

Jurnalistik cetak (print journalism) adalah proses jurnalistik yang produk atau laporannya ditulis dan disajikan dalam media massa cetak (printed media),
Sperti surat kabar, tabloid, dan majalah.

Teknik penulisannya menggunakan “bahasa tuli” (written language) bergaya “bahasa jurnalistik”(language of mass media), bercirikan antara lain hemat kata, sederhana, mudah dimngerti, tidak mengandung arti ganda, dan umumnya digunakan.

Jurnalistik elektrinik disebut juga Bruadcast jouralilism, yakni proses jurnalistik yang hasil liputannya disebarkan melalui media radio dan TV. Berita radio hanya menggunakan suara dan efek suara (auditory). Berita Tv denga tambahan gambar (visual).
Wartawan radio/ lebih sering disebut reporter/ mengumpulka fakta dan menyajikan melalui suara (disuarakan, bercerita) saja. Sedangkam wartawantu juga sering disebut reporter atau jurnalis itu melaporkan peristiwa dengan suara (kata – kata) sekaligus gambar hasil shooting dan atau rekaman video.

Eknik penulisan naskah radio TV menggunakan bahasa tutur, yakni kata – kata yang bisa digunakan dalam percakapan sehari – hari (spoken words), sederhana, mudah dimengerti, ringkas, tidak rumit dan jelas.